--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Pemilihan Kepala
Desa merupakan kegiatan demokrasi. Biasanya tiap desa melakukan pemilihan Kepala
Desa setiap lima tahun sekali. Di Indonesia, pelaksanaan pemilihan umum
dilakukan mulai dari tingkat desa , kota / kabupaten ,propinsi ,sampai tingkat
pemerintah pusat.
Pemilihan kepala
desa di indonesia kebanyakan masih menggunakan cara konvensional. Warga yang
mempunyai hak pilih datang ke tempat pemungutan suara pada saat hari pemilihan.
Mereka kemudian mencoblos atau mencontreng kertas suara dan kemudian memasukkan
ke kotak suara. Setelah proses pemungutan suara selesai,berkas di kumpulkan
kemudian dilakukan penghitungan suara.
Proses pemungutan
dan penghitungan suara konvensional memiliki beberapa kelemahan. Berikut :
1. Lambatnya proses penghitungan suara.
2. Hasil perhitungan suara kurang akurat. Karena sering kali muncul
perdebatan mengenai sah atau tidaknya sebuah kertas suara.
3.Tidak adanya duplikasi kertas suara sehingga jika ada kerusakan sebelum
penghitungan suara tidak ada backup dari suara tersebut.
4. Besarnya anggaran yang dilalukan untuk melakukan proses pemungutan
suara. Anggaran yang sangat besar tersebut digunakan untuk proses pencetakan
kertas suara
Karena beberapa
kelemahan pada sistem konvensional, maka munculah gagasan untuk melaksanakan
pemilihan berbasis web. Hal ini juga didukung dengan semakin luasnya jaringan
komunikasi dan biaya komunikasi yang semakin murah.Teknologi berbasis web memberikan
kemudahan akses dan biaya yang lebih murah.
Pemilihan suara
secara elektronik (e-voting) berbasis web dapat menjadi salah satu solusi untuk
menggantikan pemilihan secara konvensional.
I.2Rumusan
Masalah
1. Apakah privacy dan keamanan dapat terjamin? Hal ini sangat penting
karena pemanfaatan teknologi berbasis web juga memunculkan adanya
kelemahan-kelemahan baru. Jika kelemahan-kelemahan tersebut tidak dapat untuk
diatasi maka e-voting tidak akan memberikan hasil yang lebih baik jika
dibandingkan dengan pemilihan secara konvensional.
2. Bagaimana kemudahan melakukan evoting?faktor design juga merupakan keperluan
yang utama agar dapat digunakan secara efektif
3. Bagaimana melakukan pengujian terhadap model e-voting yang telah dibuat?
I.4 Ruang Lingkup
1. E-voting berbasis web dan spesifik untuk pemilihan Kepala Desa di sebuah
desa.
2.Pengguna merupakan warga desa yang terkait.
I.3 Tujuan
Membuat e-voting
berbasis web untuk mempermudah warga memilih kepala desa agar mampu
menggantikan pemilihan umum secara konvensional.
21.56 | 0
komentar | Read More